Kamis, 30 September 2010

SEJARAH PONDOK PESANTREN AL-HUSAENI

LATAR BELAKANG DIDIRIKANNYA PONDOK PESANTREN AL-HUSAENI

Sekitar tahun 1919 KH. Husen mulai bermukim bersama istrinya Ibu Hj. Rukiyah di Dusun Ciheulang Ciparay Bandung. Selang beberapa lama atas inisiatif dan keinginan masyarakat setempat beliau menyelenggarakan pengajian untuk memperdalam pengetahuan agama, pada saat itu pelaksanaan pengajian dibagi kedalam dua bagian yaitu para pemuda/Bapak dan para pemudi/Ibu, untuk para pemuda/bapak dibimbing oleh beliau sendiri (KH. Husen) dan para pemudi/ibu dibimbing oleh istri beliau (Hj. Rukiyah). Makin lama jumlah mereka semakin banyak. Mereka kebanyakan berasal dari sekitar wilayah Ciparay dan ada juga yang berasal dari luar Ciparay, diantara mereka ada pula yang datang dari golongan Priyai yang datang dari luar wilayah Ciparay dan bermukim disitu untuk menambah pengetahuan agama. Dengan semakin banyaknya masyarakat sekitar dan yang datang dari luar wilayah Ciparay untuk memperdalam pengetahuan agama, maka pada akhirnya halaqoh Kyai itu disebut pondok pesantren.
Pada tahun 1937 setelah KH. Husen wafat maka pengasuhan pondok pesantren diteruskan oleh puteranya KH. Abdullah dan KH. Rosyad. Dalam bimbingan KH. Abdullah dan KH. Rosyad jumlah orang yang mendalami ilmu agama dan bermukim semakin banyak bahkan ada yang datang dari luar Bandung, atas prakarsa mereka pada tahun 1940 pondok pesantren ini diberi nama dengan AL-HUSAENI  nama tersebut diambil untuk mengenang jasa-jasa dan sebagai wujud tafa’ul terhadap KH. Husen dan mempunyai arti dua kebaikan, diharapkan dengan nama tersebut pondok pesantren ini menjadikan para santrinya memiliki dua kebaikan yaitu kebaikan dunia dan akhirat dan menjadikan para alumninya sebagai suri tauladan bagi masyarakat.
Pada tahun 1943 KH. Rosyad wafat maka pengasuhan diteruskan oleh KH. Abdullah hingga tahun 1947, karena pada tahun 1947 KH. Abdullah berangkat ke Mekkah dan bermukim disana sampai beliau wafat di tanah suci Mekkah. Sejak tahun 1947 pengasuhan diteruskan oleh putera-puteri KH. Husen (adik-adik dari KH. Abdullah dan KH. Rosyad) yaitu KH. Qosim, Hj. Latifah (sebagai pengasuh santri Puteri), KH. Zaenal Mutaqien, KH. Imam Syafi’I dan KH. Ma’mum Sarbini. Pada tahun 1953 orang kaya di daerah tersebut yaitu H. Sobana dan H. Asikin mewakapakan sebagian tanahnya untuk keperluan dan pembangunan pondok pesantren. Pada mulanya di atas tanah tersebut dibangun Mesjid Jami dan Madrasah tempat pengajian para santri. Setelah beliau-beliau menginjak usia senja maka pengasuhan pondok pesantren sekitar tahun  1969 diserahkan kepada KH. M. Muhtar Jauhari dan KH. E. Abdul Qohar yang merupakan cucu mantu dari KH. Husen, dan pada tahun itu pula didirikan Madrasah Ibtidaiyah Al-Husaeni.
Pada tahun 1979 atas prakarsa KH. M. Muhtar Jauhari dan KH. E. Abdul Qohar serta dibantu oleh cucu dan cicit KH. Husen Pondok Pesantren Al-Husaeni di badan Hukum kan di depan Notaris No. Mulai dari tahun 1979, maka semakin berdatanganlah para santri baik yang berada diwilayah Bandung maupun di luar wilayah Bandung. Mengingangat hal tersebut maka didirikanlah lembaga-lembaga pendidikan lainnya selain Madrasah Ibtidaiyah yaitu; SMP YAPI Al-Husaeni (1980), SMA YAPI Al-Husaeni (1983) dan yang terakhir didirikan adalah RA/TKA (1998). Jadi pada saat ini Pondok Pesantren YAPI Al-Husaeni menaungi lembaga-lembaga yang bergerak dibidang pendidikan maupun non-pendidikan yaitu:
1)            RA/TKA
2)            Madrasah Diniyah
3)            Madrasah Ibtidaiyah (MI)
4)            Sekolah Menengah Pertama (SMP)
5)            Sekolah Menengah Atasa (SMA)
6)            Majlis Ta'lim
7)            KOPPONTREN
Pesantren ini sejak berdirinya dihuni oleh 10 orang santri, semakin hari semakin berkembang dan bertambah juga orang-orang yang berdatangan untuk menimba ilmu di Ponpes YAPI Al-Husaeni ini, hingga mencapai 1.200 santri atau siswa, baik putra Maupun putri. Mereka berdatangan selain dari wilayah Jawa Barat juga ada yang dari luar daerah Jawa Barat, seperti Banten, Jawa Tengah, Lampung, Palembang bahkan pernah ada juga dari Irian Jaya. Pesantren ini berdiri sejak tahun 1939 dengan memakai system salaf, semakin hari semakin meningkat baik lembaga-lembaga yang didirikan dibawah naungan Ponpes YAPI Al-Husaeni maupun jumlah santrinya, maka system yang digunakan menjadi system kombinasi, yaitu perpaduan antara system salaf dengan kegiatan formal di sekolah, mulai dari tingkat RA sampai tingkat SMA.
Kehadiran PP YAPI Al-Husaeni di wilayah ini telah banyak membantu masyarakat sekitar apalagi pada saat ini selain dapat menggali pengetahuan agama juga dapat memperdalam pengetahuan umum, hal ini sesuai dengan Visi dan Misi YAPI PP Al-Husaeni serta program pemerintah yaitu menciptakan bangsa Indonesia yang memiliki IMTAK dan IPTEK.

TUJUAN DIDIRIKANNYA PONDOK PESANTREN YAPI AL-HUSAENI
Sebagai lembaga yang memiliki tafaquh fiddin pesantren memiliki fungsi memelihara, mengembangkan, menyiarkan dan melestarikan nilai-nilai agama islam dan sudah barang tentu juga ingin mencetak tenaga pengembang yang memiliki kompetensi selain bidang agama juga pengetahuan umum. Berdasarkan asumsi di atas, maka tujuan didirikannya pondok peasntren YAPI Al-Husaeni adalah sebagai berikut:
  1. meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri yang memiliki penguasaan pengetahuan agama secara kaffah dan mendalam, agar terbentuknya insan kamil dan dapat menciptakan pribadi muslim yang seimbang antara kehidupan duniawi dan ukhrowi.
  2. mengembangkan sikap akhlakul karimah dalam bertindak
  3. mengembangkan profesionlisme dalam meningkatkan mutu penididikan lahir dan bathin.
  4. mendorong partisifasi aktif segenap warga pondok pesantren dalam upaya mencapai tujuan pesantren.
  5. mempercepat peningkatan sumber daya manusia yang unggul dalam prestasi.
  6. membantu mencerdaskan bangsa yang beriman dan bertaqwa terhadap Alloh SWT.
Untuk merealisasikan tujuan di atas, sistem pendidikan di pondok pesantren mamadukan antara salafiyah dan kholafiyah. Hal ini dibuktikan dengan pengakajian selain kitab-kitab kuning, juga buku-buku pengetahuan umum. Serta kurikulum pendidikan pesantren yang dipegang adalah perpaduan antara kurikulum kepesantrenan dan kurikulum DIKNAS (Kurikulum KTSP), dengan ditunjang suasana yang aman, nyaman sehingga terciptanya lingkungan pendidikan yang kondusif.

4 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  2. The Sands Casino Resort | Las Vegas - SecCasino
    Sands Casino Resort is a 바카라 five-minute drive from Sands Casino Resort. งานออนไลน์ The Sands Hotel features slot machines, food and drinks, and a septcasino 24-hour front desk.

    BalasHapus
  3. Lucky Club Casino Site - Lucky Club
    Lucky Club Casino Site If you're looking for a place to gamble for real money, Lucky Club is a luckyclub good place to find a place that is  Rating: 5 · ‎1 vote

    BalasHapus
  4. Best 7 Casino in Queens, NY - Mapyro
    Casinos 광주 출장안마 Near Casinos Near Casinos in Queens, NY. The 양산 출장샵 following transit lines 여주 출장안마 have routes 용인 출장샵 that 동해 출장마사지 pass near Casinos in Queens, NY.

    BalasHapus